Saturday, December 31, 2011

Danny the Champion of the World

Danny the Champion of the World atau Danny si Juara Dunia merupakan hasil karya Roald Dahl, penulis buku anak terfavorite di dunia, yang menceritakan tentang kehidupan seorang anak kecil bernama Danny yang tinggal bersama ayahnya. Mungkin beberapa orang menganggap apabila satu keluarga hanya diisi oleh dua orang saja bisa dibilang membosankan. Tapi, Danny tidak merasa begitu, bahkan walaupun hanya tinggal berdua sang ayah, Danny mendapati dirinya merasakan kebahagiaan yaitu kasih sayang penuh dari ayahnya. Bukan hanya itu... Sebagian besar dalam hidup Danny dipenuhi oleh kejutan-kejutan yang dibuat oleh ayahnya sendiri. Seperti, membuat sebuah balon api, layang-layang dan mobil yang terbuat dari empat roda sepeda dan beberapa peti sabun besar.
Menurut pendapat Danny sendiri, ayahnya merupakan seorang ayah yang mengagumkan dan mengasyikkan yang pernah dimiliki anak laki-laki dimanapun. Apabila kau melihatnya untuk pertama kali, kata Danny, mungkin kau merasa ayah adalah orang yang keras dan serius. Kau salah. Dia sebetulnya amat sangat lucu. Yang membuat ayah tampak serius adalah kenyataan bahwa dia tidak pernah tersenyum dengan bibirnya. Dia melakukan semua hal dengan matanya. Dia mempunyai mata biru cerdas dan jika sedang memikirkan hal lucu matanya bercahaya, dan jika kau memperhatikannya dengan seksama kau akan menemukan kilatan keemasan kilat kecil menari di kedua belah matanya. Tetapi bibirnya tidak pernah bergerak. Ucap Danny sambil menjelaskan bagaimana ayahnya sesungguhnya.
Untuk mengenai cover buku dari Danny the Champion of the World, ini adalah salah satu dari cover bukunya. Dan juga buku dengan cover ini yang sempat kebeli... 

Cover buku diatas itu, merupakan cover yang di daur ulang dalam bentuk yang berbeda.
Inilah bentuk-bentuk cover depan dari Danny the Champion of the World yang pernah terbit. . .

Cape, 1975

Knopf, 1975
Heinemann, 1977
Puffin, 1988
Puffin, 1989
Puffin, 1998
Puffin, 2001
Knopf, 2002
Puffin, 2007
Cape, 2010

Nanti ditengah cerita, Danny yang sebelumnya menganggap ayahnya adalah orang yang baik dan penyayang, menemukan bahwa ayahnya memiliki sebuah rahasia kelam ( Bukan menemukan sih, rahasianya tu tiba-tiba ketahuan aja sama si Danny. Tapi, biarlah...).
Ayah mengendap-ngendap malam hari untuk memburu burung pegar layaknya seorang pemburu gelap. Tapi, sang ayah menganggapnya sebagai sebuah seni, bukan sebagai ajang pencurian atau semacamnya. Jadi, menurutnya pemburuan gelap yang dilakukannya tersebut tidak lebih dari sebuah praktik seni.
Dikatakan seni disini, dikarenakan dalam pemburuan burung pegar diperlukan sebuah metode-metode khusus dan rahasia. Dan hanya diketahui oleh ayah Danny dan juga kakeknya Danny yang telah meninggal dunia, disebabkan sang kakek lah yang menemukan metode tersebut. Jadi, kalau mau berburu burung pegar itu, gak bisa langsung main tangkap aja. Soalnya di hutan tempat burung pegar itu hidup, dijaga ketat oleh para penjaga yang dilengkapi senjata api ! Salah ambil langkah saja, nyawa bisa melayang.
Nah, di chapter ini, segala ketegangan mulai bermunculan silih berganti. Pokoknya seru lah. Nanti ada diceritain bagaimana ayah Danny terjebak dalam sebuah lubang di hutan, dalam keadaan terkilir dan berada di sana kurang lebih semalaman. Sedangkan Danny yang tidak mengetahui hal tersebut, hanya memiliki firasat buruk mengenai ayahnya, mulai mencari ayahnya. Trus, saking nekadnya, Danny sempat-sempatnya mengendarai sebuah mobil untuk mencari sang ayah. Padahal saat itu Danny berumur hanya kisaran 9 tahun. Tapi, karena firasatnya makin kuat aja, demi hanya melihat sang ayah saja, Danny berani mengendarai mobil di malam hari untuk mencarinya. Wah, seru pokoknya, deh...

Dan buat penutup, makasih untuk Roald Dahl selaku penulis buku yang udah membuat buku yang sedemikian menariknya... thanks a lot
Dan juga, mungkin lain kali, akan ngepost lagi karya-karya Roald Dahl yang lainnya. Kalau ada waktu pasti...




0 comments:

Post a Comment

 
;